Posts

Showing posts from February, 2012

Effisiensi Mesin Pendingin

Image
Effisiensi Mesin Pendingin Effisiensi sebuah mesin pendingin sering dinyatakan dengan istilah COP (Coefficient Of Performance) ataupun EER (Energy Efficiency Ratio). COP didapatkan dari perbandingan antara Kapasitas Pendinginan Qe (kW) dengan Daya Input Kompressor (kW) COP = Qe (kW) /W (kW) atau EER yaitu perbandingan Kapasitas Pendinginan (Btu/h) dengan Daya Input Kompressor (w) EER = Qe(Btu/h) / W (w) Semakin besar nilai COP atau EER semakin effisien sebuah mesin pendingin. Kalau AC split wall mounted yang ada di pasaran, kira kira rentang nilai COP atau EER-nya berapa? Ssecara umum rata-rata manufakturAC menuliskan 9000Btu/h untuk AC 1pk wall mounted. itu artinya jika Kompressor dengan daya 1pk akan menghasilkan pendinginan sebesar 9000Btu/h. 1pk = 0.746 kW 1Btu/h = 0.000293071kW Jadi jika AC memiliki kapasitas pendinginan 9000Btu/h dgn daya input 1pk maka: COP = (9000 x 0.000293071) / 0.746 COP = 2.638 / 0.746 COP = 3.54 atau EER-nya: EER = 9

Scroll Compressor

Image
Scroll Compressor Dasar kompresi: Prinsip dasar kompresi kompresor scroll adalah interaksi antara fixed scroll (scroll yang tidak bergerak) dengan orbiting scroll (scroll yang bergerak). Kedua scroll ini saling bersinggungan identik satu sama lain tetapi berbeda sudut 180 derajat. Orbit dari scroll yang bergerak akan mengikuti path/jalur yang dibentuk oleh scroll yang tidak bergerak. Keduanya bersinggungan berdasarkan gaya sentrifugal. Ruang kompresi terbentuk dari mulai bagian luar sampai ke bagian dalam dimana volume ruang kompresi semakin diperkecil, akibatnya tekanan menjadi naik dan pada akhir kompresi, refrigeran keluar dari bagian tengah kedua scroll tersebut. Cara kerja: Refrigeran gas bertemperatur rendah dan bertekanan rendah (warna biru) masuk dari bagian suction ke ruang kompresor. Refrigeran ini kemudian bersinggungan dgn motor kompresor yang temperaturnya lebih tinggi sehingga terjadi aliran kalor dari motor ke refrigeran (gas refrigeran ju

Ukuran Kondenser vs Evaporator

Image
Ukuran Kondenser vs Evaporator Evaporator berfungsi untuk menyerap kalor untuk kemudian dibuang di Kondenser. Besarnya kalor yang diserap di Evaporator = Qe Untuk memindahkan kalor yang diserap di Evaporator diperlukan daya/tenaga dari luar/external yaitu Kompresor. Besarnya daya untuk memindahkan kalor dari Evaporator ke Kondenser = W Kondenser berfungsi untuk membuang/melepaskan kalor yang diserap oleh Evaporator. Besarnya kalor yang dibuang di Kondenser =Qc Daya external untuk menggerakkan Kompresor tidak semuanya menjadi tenaga tetapi sebagian lagi menjadi panas akibat adanya gesekan antara bagian-bagian yang bergerak di Kompresor saat proses kompresi. Kemana kalor yang timbul akibat gesekan itu harus dibuang agar proses bisa berlangsung terus menerus? Jawabannya ya di Kondenser. Persamaannya Qc = Qe + W Jadi terlihat jelas bahwa ukuran Kondenser akan lebih besar daripada Evaporator karena harus bisa membuang kalor yang diserap di Evaporator ditambah

Siklus Refrigerasi

Image
Siklus Refrigerasi Penjelasan Siklus Refrigerasi: A-B : Un-useful superheat (kenaikan temperatur yang menambah beban kompresor). Sebisa mungkin dihindari kontak langsung antara pipa dan udara sekitarnya dengan cara menginsulasi pipa suction. B-C : proses kompresi (gas refrigeran bertekanan dan temperatur rendah dinaikkan tekanannya sehingga temperaturnya lebih tinggi dari media pendingin di kondenser. Pada proses kompresi ini refrigeran mengalami superheat yang sangat tinggi. C-D : Proses de-superheating (temperatur refrigeran mengalami pemurunan, tetapi tidak mengalami perubahan wujud, refrigeran masih dalam bentuk gas) D-E : Proses kondensasi (terjadi perubahan wujud refrigeran dari gas menjadi cair tanpa merubah temperaturnya. E-F : Proses sub-cooling di kondenser ( refrigeran yang sudah dalam bentuk cair masih membuang kalor ke udara sekitar sehingga mengalami penurunan temperatur). Sangat berguna untuk memastikan refrigeran dalam keadaan c

Direct On-Line Starter (DOL Starter)

Image
Direct On-Line Starter (DOL Starter) DOL Starter adalah metoda starting motor dengan memberikan tegangan penuh dari jala-jala secara langsung. Starter jenis ini biasanya digunakan untuk motor-motor listrik yang berukuran kecil. DOL Starter digunakan apabila penurunan tegangan saat motor dihidupkan (starting) tidak menjadi masalah atau tegangan jatuh tidak melewati batas toleransi yang diijinkan mengingat arus starting motor jenis ini bisa 4-7 kali lebih besar dari arus nominalnya. Sebagai contoh jika motor dalam kondisi running arusnya sekitar 4 ampere, maka ketika starting bisa mencapai 16 s/d 28 ampere. DOL Starter umumnya digunakan untuk starting motor dengan kapasitas dibawah 10 kW. Ada beberapa jenis DOL Starter: 1. Mechanical/Manual Operated  Cara kerja: Pemberian tegangan pada motor langsung melalui hubungan operator melalui kontak mekanik. Tidak ada hubungan kontrol otomatis untuk starter jenis ini.  Mechanical/Manual Operated DOL melewatkan jalur ut

Kelistrikan Kulkas (Refrigerator Electrical)

Image
Kelistrikan Kulkas (Refrigerator Electrical) Kali ini kita akan membahas tentang cara kerja rangkaian kelistrikan pada sebuah refrigerator dengan kontrol defrost otomatis (automatic defrost control). Refrigerator yang dibahas disini adalah jenis aplikasi yang umum ditemukan di rumah tangga (domestic refrigerator). Overview Refrigerator adalah suatu alat/mesin yang berfungsi untuk menyimpan makanan sehingga makanan menjadi lebih awet dan segar.  Kenapa makanan yang disimpan dalam refrigerator bisa lebih tahan lama dibandingkan dengan ditempatkan di udara terbuka? Penyebab tidak tahan lamanya makanan adalah terdapatnya bakteri pembusuk dalam makanan tersebut, dalam kondisi udara terbuka (temperatur ruang tinggi, misalnya 30°C) perkembangbiakan bakteri terjadi sangat cepat akibatnya makanan menjadi cepat busuk. Berdasarkan penelitian perkembangbiakan ini bisa dihambat (diperlambat) jika temperatur ruang diturunkan. Perkembangbiakan bakteri yang signifikan ini terny

Pump-Down

Image
Pump-Down Semakin dingin temperatur maka semakin baik pencampuran pelumas dengan refrigerant (walaupun ada batasannya). Pada saat kompresor berhenti, temperatur body kompresor akan turun menuju temperatur sekitarnya.   Pada saat start-up, refrigerant yang bercampur dengan pelumas dalam ruang crankcase (low side) karena terjadi penurunan tekanan yang tiba2, maka refrigerant akan mendidih dengan cepat, sehingga dengan mudah masuk ke ruang cylinder. Jika hanya refrigerant saja yang masuk ke dalam cylinder, tidak menjadi masalah, tetapi karena refrigerant bercampur baik dengan pelumas, maka pelumas akan ikut terangkat masuk ke cylinder. Akibatnya, komponen yang rentan rusak adalah reed valve pada kompresor.   Semakin banyak pelumas yang terangkat masuk, semakin besar kemungkinan terjadi kerusakan reed valve. Ini sama halnya dengan kejadian liquid hammering. Untuk mengurangi pencampuran refrigerant dengan pelumas pada saat kompresor off, maka dipasanglah crankcase